Perbakin Aceh mengadakan kejuaraan berburu dalam rangka HUT Bhayangkara Ke-67, pada tanggal 5 – 6 Juni bulan depan memperebutkan piala bergilir Kapolda Cup I tahun 2013
Kejuaraan ini akan diikuti sekitar 100 peserta dari klub berburu dan menembak di Aceh maupun dari Provinsi Sumatera Utara, Riau dan Jakarta.
“Kita sudah konfirmasi dengan masing-masing pengurus cabang maupun klub yang ada di provinsi,” ujar Ketua Panitia, Sutri Hamdani kepada wartawan, Senin (27/5).
Kejuaraan ini, kata Sutri, dalam rangka HUT Bhayangkara ke 67 tahun 2013. Event ini, katanya sudah dua kali dilakukan selama satu tahun terakhir ini dibawah naungan Perbakin Aceh.
Menurut Sutri, saat ini jumlah populasi hama babi di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya dirasakan telah melebihi ambang batas normal, sehingga meresahkan kehidupan dan penghidupan masyarakat.
“Hama babi telah merusak pertanian/perkebunan masyarakat sehingga menimbulkan bencana dan berdampak terhadap gagalnya panen mengganggu mata pencaharian warga setempat,” ujar Sutri yang juga Ketua Bidang Berburu di Perbakin Aceh.
Selain itu, tambahnya, perburuan hama babi dalam rangka memasyarakatkan olahraga berburu di Aceh. Berburu merupakan olahraga yang membutuhkan ketrampilan khusus dan sangat berhubungan alam lingkungan.
“Seorang pemburu harus mengetahui dan menguasai ketentuan dan peraturan khususnya terkait dengan senjata api berburu, lokasi serta kearifan lokal,” demikian Sutri. (Nono Tarigan)
Kejuaraan ini akan diikuti sekitar 100 peserta dari klub berburu dan menembak di Aceh maupun dari Provinsi Sumatera Utara, Riau dan Jakarta.
“Kita sudah konfirmasi dengan masing-masing pengurus cabang maupun klub yang ada di provinsi,” ujar Ketua Panitia, Sutri Hamdani kepada wartawan, Senin (27/5).
Kejuaraan ini, kata Sutri, dalam rangka HUT Bhayangkara ke 67 tahun 2013. Event ini, katanya sudah dua kali dilakukan selama satu tahun terakhir ini dibawah naungan Perbakin Aceh.
Menurut Sutri, saat ini jumlah populasi hama babi di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya dirasakan telah melebihi ambang batas normal, sehingga meresahkan kehidupan dan penghidupan masyarakat.
“Hama babi telah merusak pertanian/perkebunan masyarakat sehingga menimbulkan bencana dan berdampak terhadap gagalnya panen mengganggu mata pencaharian warga setempat,” ujar Sutri yang juga Ketua Bidang Berburu di Perbakin Aceh.
Selain itu, tambahnya, perburuan hama babi dalam rangka memasyarakatkan olahraga berburu di Aceh. Berburu merupakan olahraga yang membutuhkan ketrampilan khusus dan sangat berhubungan alam lingkungan.
“Seorang pemburu harus mengetahui dan menguasai ketentuan dan peraturan khususnya terkait dengan senjata api berburu, lokasi serta kearifan lokal,” demikian Sutri. (Nono Tarigan)
