Meulaboh – Sekitar Seratus lebih anggota persatuan menembak dan berburu Indonesia (Perbakin) asal Provinsi Sumatra Utara, Kamis (6/12), tiba di Meulaboh.
Kunjungan mereka ini, untuk melakukan kegiatan “Safari Wisata Berburu 2012” di pedalaman hutan Kabupaten Aceh Barat, selama tiga hari mulai 7- 9 Desember 2012.
Wisata safari berburu 2012 ini, tidak hanya dilakukan oleh kalangan Perbakin Sumut semata. Tapi juga ramaikan oleh Perbakin Provinsi Aceh dan Perbakin Kabupaten Aceh Barat.
Target tembak buruan itu, bilang Mursa Irsyad (Dodi), Ketua Harian Perbakin Pemprov Sumut, sasarannya babi hutan. Hasil survey pihak Perbakin Sumut, ujar Dodi, menilai di kawasan hutan Aceh sangat banyak babi hutan yang sangat meresahkan warga, sehingga dianggap Aceh sebagai kawasan layak menjadi lokasi berburu babi hutan.
"Warga akan sangat terbantu dengan adanya kegiatan safari wisata berburu 2012” tersebut, karena akan berkurangnya hama babi.
Lihat saja, setiap kebun milik masyarakat pasti dipagari dengan berbagai alat berduru. Itu pertanda kalau hama babi sangat mengganggu di pedalam Aceh barat,” ujar Dodi.
Selain berburu, event ini juga merupakan kegiatan bakti social yang berdampak positif bagi kalangan masyarakat di Aceh.
Tak hanya berkurangnya hama babi, namun suara senjata yang membuat trauma bagi masayarakat Aceh, dengan adanya kegiatan wisata berburu ini, tentu akan menimbulkan kesan kalau senjata tidak hanya berbahaya semata. Tapi juga dapat digunakan pada event demikian, sehingga menimbulkan image senjata juga dapat menjadi alat berolah raga keterampilan.Selama ini, image Aceh rawan dikunjungan pengunjung, apalagi dengan kegiatan berburu seperti demikian, Dodi beragument, tentu akan memberikan kesan positif kalau Aceh telah sangat kondusif untuk dikunjungi.
“Otomatis pasti akan ramai orang luar dating ke Aceh dalam segala hal. Dan pasti perputaran ekonomi di Aceh akan tinggi sebagai lokasi wisata,” ujarnya.
Dalam event itu, ada beberapa kelas diperlombakan, yakni, Kelas perorangan terbanyak, kelas klub terbanyak ekor, kelas terberat dan total terbanyak. Dodi menuturkan, Perbakin Sumut menurunkan sekitar 20 atlit tembak, Perbakin Provinsi Aceh turunkan 60 atlit, Perbakin Aceh Barat turunkan atlit 15 orang.
“Dengan adanya event ini, Aceh Barat diharapkan mampu merangsang terlahirnya atlit tembak yang dapat bersaing pada tingkat nasional,” katanya. (den)
Kunjungan mereka ini, untuk melakukan kegiatan “Safari Wisata Berburu 2012” di pedalaman hutan Kabupaten Aceh Barat, selama tiga hari mulai 7- 9 Desember 2012.
Wisata safari berburu 2012 ini, tidak hanya dilakukan oleh kalangan Perbakin Sumut semata. Tapi juga ramaikan oleh Perbakin Provinsi Aceh dan Perbakin Kabupaten Aceh Barat.
Target tembak buruan itu, bilang Mursa Irsyad (Dodi), Ketua Harian Perbakin Pemprov Sumut, sasarannya babi hutan. Hasil survey pihak Perbakin Sumut, ujar Dodi, menilai di kawasan hutan Aceh sangat banyak babi hutan yang sangat meresahkan warga, sehingga dianggap Aceh sebagai kawasan layak menjadi lokasi berburu babi hutan.
"Warga akan sangat terbantu dengan adanya kegiatan safari wisata berburu 2012” tersebut, karena akan berkurangnya hama babi.
Lihat saja, setiap kebun milik masyarakat pasti dipagari dengan berbagai alat berduru. Itu pertanda kalau hama babi sangat mengganggu di pedalam Aceh barat,” ujar Dodi.
Selain berburu, event ini juga merupakan kegiatan bakti social yang berdampak positif bagi kalangan masyarakat di Aceh.
Tak hanya berkurangnya hama babi, namun suara senjata yang membuat trauma bagi masayarakat Aceh, dengan adanya kegiatan wisata berburu ini, tentu akan menimbulkan kesan kalau senjata tidak hanya berbahaya semata. Tapi juga dapat digunakan pada event demikian, sehingga menimbulkan image senjata juga dapat menjadi alat berolah raga keterampilan.Selama ini, image Aceh rawan dikunjungan pengunjung, apalagi dengan kegiatan berburu seperti demikian, Dodi beragument, tentu akan memberikan kesan positif kalau Aceh telah sangat kondusif untuk dikunjungi.
“Otomatis pasti akan ramai orang luar dating ke Aceh dalam segala hal. Dan pasti perputaran ekonomi di Aceh akan tinggi sebagai lokasi wisata,” ujarnya.
Dalam event itu, ada beberapa kelas diperlombakan, yakni, Kelas perorangan terbanyak, kelas klub terbanyak ekor, kelas terberat dan total terbanyak. Dodi menuturkan, Perbakin Sumut menurunkan sekitar 20 atlit tembak, Perbakin Provinsi Aceh turunkan 60 atlit, Perbakin Aceh Barat turunkan atlit 15 orang.
“Dengan adanya event ini, Aceh Barat diharapkan mampu merangsang terlahirnya atlit tembak yang dapat bersaing pada tingkat nasional,” katanya. (den)
